OBATDIGITAL – Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa obat COVID-19 berbentuk pil buatan Pfizer, Amerika Serikat (AS) tampaknya memberikan sedikit atau tidak ada manfaat bagi orang dewasa yang lebih muda.
Meski demikian, obat bermerek Paxlovid ini tetap mengurangi risiko rawat inap dan kematian bagi manula yang berisiko tinggi.
Para peneliti menemukan bahwa Paxlovid mengurangi rawat inap di antara orang 65 dan lebih tua sekitar 75% ketika diberikan segera setelah infeksi.
Ini konsisten dengan hasil sebelumnya yang digunakan untuk mengesahkan obat di Amerika Serikat (AS) dan negara lain.
Tetapi orang-orang antara usia 40 dan 65 tidak melihat manfaat yang terukur, menurut analisis catatan medis.
Hasil dari penelitian Israel terhadap 109.000 pasien kemungkinan akan memperbaharui pertanyaan tentang penggunaan Paxlovid oleh pemerintah AS, yang telah menjadi pengobatan utama untuk COVID-19 karena kenyamanannya di rumah.
Sementara itu, seperti dilansir dari Medical Xpress (24/8/2022), pemerintah Joe Biden telah menghabiskan lebih dari US$ 10 miliar untuk membeli obat dan membuatnya tersedia di ribuan apotek melalui inisiatif tes dan perawatannya.
Menanggapi studi itu, David Boulware, peneliti dan dokter University of Minnesota, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa Paxlovid akan tetap penting bagi orang-orang dengan risiko tertinggi COVID-19 parah, seperti manula dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
“Tetapi bagi sebagian besar orang Amerika yang sekarang memenuhi syarat, ini benar-benar tidak memiliki banyak manfaat,” kata Boulware.
Sementara itu, seorang juru bicara Pfizer menolak mengomentari hasil yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, yang dikutip Medical Xpress.