17 April 2024

Mau Sehat? Klik Obat Digital

Kemenkes Terapkan Academic Health System Bantu Pemerataan Tenaga Medis

Integrasi sistem pendidikan dan kesehatan melalui Academic Health System (AHS) dinilai dapat memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, sekaligus pemerataan tenaga medis di berbagai wilayah Indonesia. 

OBATDIGITAL – Integrasi sistem pendidikan dan kesehatan melalui Academic Health System (AHS) dinilai dapat memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, sekaligus pemerataan tenaga medis di berbagai wilayah Indonesia. 

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya mengatakan, kebutuhan dokter umum dan dokter spesialis di seluruh Indonesia dapat terpenuhi secara merata dalam jangka waktu 10 tahun. Salah satunya dengan pemenuhan kebutuhan dokter melalui peningkatan kuota mahasiswa kedokteran umum. 

Implementasi AHS di tahun 2022 diharapkan dapat membantu percepatan pemenuhan dan pemerataan dokter spesialis. 

“Penambahan rasio dokter umum 2 kali dan dosen sebanyak 1,5 kali maka kekurangan dokter umum bisa terselesaikan dalam jangka waktu 10 tahun dengan catatan semua dokter bekerja di Fasyankes,” ujar Anaya dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (18/4/2022). 

Namun, Anaya menambahkan, saat ini 20% dokter bekerja di bidang manajerial, sehingga pemenuhan kebutuhan dokter bertambah waktunya menjadi 12 tahun dengan rasio tersebut. 

Menurut Data Bapenas Tahun 2018, rasio dokter spesialis per 1.000 penduduk tahun 2025 sebesar 0,28, artinya 28 dokter spesialis untuk 100.000 penduduk. Dengan komposisi ketersediaan dokter spesialis saat ini, maka target rasio Dokter Spesialis Penyakit Dalam 3 orang untuk 100.000 penduduk, Spesialis Obstetri dan Ginekologi juga 3 orang untuk 100.000 penduduk.

“Per 1 April 2022 jumlah dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit seluruh Indonesia sebanyak 122.023 orang dan kekurangan sebesar 8.182 orang dokter, sehingga kekurangan ini hanya didasarkan pada standar minimal ketersediaan dokter pada rumah sakit dan belum memperhitungkan beban kerja pelayanan,” tutup Anaya.