OBATDIGITAL – Indonesia kaya akan tumbuh-tumbuhan yang bisa dimanfaatkan menjadi obat. Namun, sayangnya belum banyak industri farmasi lokal di Indonesia yang sudah berhasil mengolahnya menjadi obat.
Beberapa perusahaan obat cenderung mengimpor bahan baku obat ketimbang membuat bahan baku dari kekayaan alami. Akibatnya Indonesia terus kebanjiran obat impor.
Hal ini tak bisa dibiarkan. Pada masa pandemi, permintaan obat dan suplemen terus meningkat. Sehingga perlu kemandirian dalam produski b ahan baku obat dan obat.
Fitofarmaka yang sudah diproduksi sejumlah perusahaan farmasi lokal justru menjadi momentum bagi perusahaan obat lain untuk berbuat serupa. Sebab, fitofarmaka merupakan obat dari bahan alami yang telah melalui proses uji klinis sehingga memiliki khasiat setara dengan obat.
Sekretaris Perusahaan Indofarma Wardjoko Sumedi mengatakan, potensi pengembangan fitofarmaka di Indonesia terbuka lebar, apalagi ada upaya untuk memasukan kategori produk farmasi ini dalam Formularium nasional (FORNAS), yang dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS Kesehatan.
“Potensi Fitofarmaka ke depan akan sangat bagus karena Fitofarmaka akan diupayakan masuk ke dalam FORNAS sebagai upaya pengobatan promotif dan preventif,” katanya seperti dilansir dari Tribun News (9/11/2021).