OBATDIGITAL – Selama ini untuk mengontrol kadar gula darah, penderita diabetes harus menyuntikkan jarum dan mengambil darahnya untuk mengecek tinggi tidaknya kadar itu, setiap kurun waktu tertentu. Cara tersebut dinilai menyakitkan.
Namun tidak lama lagi, pengontrol gula darah tak perlu harus lewat injeksi. Sekarang, dengan perangkat baru yang dapat dipakai yang dibuat oleh para peneliti Pennsylvania State University, Amerika Serikat, pemantauan glukosa yang tidak terlalu mengganggu bisa menjadi norma.
Dipimpin oleh Profesor Huanyu “Larry” Cheng, dari Departemen Ilmu dan Mekanika Teknik Penn State, para peneliti menerbitkan rincian sensor non-invasif berbiaya rendah yang dapat mendeteksi glukosa dalam keringat di Biosensor dan Bioelektronika. Makalah yang sudah tersedia online, akan diterbitkan dalam edisi cetak jurnal Desember.
Para peneliti membuat perangkat pertama dengan laser-induced graphene (LIG), bahan yang terdiri dari lapisan karbon setebal atom dalam berbagai bentuk. Dengan konduktivitas listrik yang tinggi dan waktu fabrikasi yang nyaman hanya dalam hitungan detik, LIG tampaknya menjadi kerangka kerja yang ideal untuk perangkat penginderaan — tetapi ada peringatan yang signifikan.
“Tantangannya di sini adalah bahwa LIG tidak sensitif terhadap glukosa sama sekali,” kata Cheng, seperti dikutip dari Scitech Daily (5/11/2021). “Jadi, kami perlu menyimpan bahan peka glukosa ke LIG.”
Tim memilih nikel karena sensitivitas glukosa yang kuat, menurut Cheng, dan menggabungkannya dengan emas untuk menurunkan potensi risiko reaksi alergi. Para peneliti berhipotesis bahwa LIG yang dilengkapi dengan paduan nikel-emas akan mampu mendeteksi konsentrasi glukosa yang rendah dalam keringat di permukaan kulit.