OBATDIGITAL – Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Johnson & Johnson belum lama ini merogoh kocek sebesar US$ 125 juta untuk memperoleh hak atas obat kanker darah buatan Xencor, perusahaan biofarmasi asal Amerika Serikat.
Plamotamab, senyawa aktif obat kanker darah tersebut termasuk dalam kategori antibodi bispesifik.Tidak hanya Johnson & Johnson, sejumlah perusahaan farmasi lainnya seperti Roche dan Regeneron Pharmaceuticals juga tengah mengembangkan obat serupa.
Tetapi, obat buatan Xencor digadang-gadang menjadi yang paling unggul dalam pengobatan kanker darah. Plamotamab yang merupakan antibodi bispesifik merupakan sejenis obat yang dibuat untuk mencapai dua target dalam waktu bersamaan.
Obat tersebut menargetkan CD20, antigen pada tumor sel B, dan juga CD3, reseptor pada sel T sebagai pengaktifnya.Anak perusahaan Johnson & Johnson, yakni Janssen Biotech, telah membayar US$ 100 untuk mengklaim hak global plamotamab.
Kemudian, Johnson & Johnson Innovation atau JJDC akan membeli saham Xencor senilai US$25 juta, sehingga total nilai investasi mencapai US$ 125 juta.Presiden dan CEO Xencor, Bassil Dahiyat menuturkan, pengobatan kanker darah memerlukan pendekatan kreatif dan fungsi obat yang komplementer. Hal ini dilakukan agar efektivitas obat dapat berjalan sebaik mungkin.
“Lanskap pengobatan pada limfoma sel B berpotensi didefinisikan ulang oleh antibodi bispesifik CD20 x CD3, seperti plamotamab, dan hasil terbaik untuk pasien akan memerlukan pendekatan kombinasi kreatif menggunakan mekanisme aksi yang saling melengkapi,” ujar Dahiyat dilansir dari situs Med City News, (4/10/2021).
Ini bukan pertama kalinya Johnson & Johnson melalui Janssen Biotech mengembangkan obat kanker. Tahun lalu, pihak Janssen sudah bekerja sama dengan Xencor untuk meneliti antibodi bispesifik sel CD28 dan target tumor prostat untuk mengobati kanker prostat.