OBATDIGITAL – COVID-19 membuat orang berusaha menghindar. Selain dengan 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan air mengalir), banyak memiliki cara lain, yaitu rutin mengonsumsi suplemen makanan. Salah satu suplemen yang gemar dikonsumsi adalah obat-obatan tradisional atau produk herbal.
Produk herbal makin diburu karena di samping relatif lebih murah daripada obat modern, juga relatif sedikit efek sampingnya. Produk herbal yang diburu orang adalah jahe merah.
Salah satu industri yang merasakannya, adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Dalam semester pertama tahun ini, SIDO mencetak kenaikan penjualan 13,36% menjadi Rp1,65 triliun. Tahun lalu penjualan SIDO sebesar Rp1,46 triliun.
Penjualan yang meningkat memberikan dampak pada pendapatan SIDO. Semester pertama ini penjualannya tembus Rp1,06 triliun – naik RP 923 miliar dibandingkan tahun lalu.
Sumbangan herbal juga dirasakan industri farmasi selain SIDO. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga merasa terdongkar oleh penjualan produk herbalnya. Direktur Utama KLBF Vidjongtius mengatakan produk herbal memiliki prospek bisnis yang positif di masa pandemi COVID-19 tahun ini.